Penyesalan Kasih Sayang..
oleh : payzo (admin getect)
Di sebuah rumah gubuk, yang di dalamnya tidak ada penerangan, terdengarlah suara hentakkan seorang anak kepada ibunya, "pokoknya aku ingin dibelikan baju baru..." begitulah suara yang lantang tersebut membuat sang ibu yang sedang duduk berdzikir dalam kamar, terkejut. Detak jantungnya berdetak kencang, air mata menetes di pakaiannya, tangan kanannya menekan dada, dengan harapan agar detak jantungnya bisa berdetak lebih tenang. Tetapi sebelum detak jantung sang ibu mulai mereda, terdengar lagi suara lantang sang anak, dari luar kamar, "kalau ibu tidak mau menuruti keinginanku, aku akan pergi dari rumah ini.. biar.. biarlah ibu tinggal sendiri tanpa ada yang mengurus ibu..!!" detak jantung sang ibu bertambah kencang, jemari tangan kanannya semakin erat menggenggam dadanya. Suara napas sang ibu begitu berat, air matapun terus membasahi pakaian ibu. Penyakit jantung yang di pendam sang ibu selama ini mulai kambuh. dengan perasaan yang berkcamuk, sang ibu ingin menghentikan kegaduhan yang di lakukan sang anak, dengan susah payah ibupun berucap dengan berat dan lirih, "bukannya ibu tidak mau menuruti keinginanmu sayaaang...,"ibu terhenti sejenak, karena menahan rasa sakit di dadanya, kemudian ibu melanjutkan lagi ucapannya,"tetapi sejak bapak mu tiada, ibu tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi semua keinginanmu", ucapan ibu kembali terhenti, karena tangisan semakin berat, sambil menahan suara tangisan ibupun kembali berucap dengan terbata-bata, "jika engkau ingin pergi.. pergilah.." tangisan ibu tambah berat, karena perkataan tersebut adalah bukan keinginan hatinya, hingga tangan kiri sang ibu, dengan erat menutupi mulutnya agar tangisnya bisa berhenti, tetapi semakin erat jemari ibu menutupi mulutnya, semakin berat tangisan sang ibu. Tiba-tiba "BRAAK...!!" terdengar benturan benda keras di dinding kamar ibu. Rupanya sang anak melempar kursi ke dinding kamar sang ibu, karena kesal ancamannya ingin pergi dari rumah, malah di restui oleh ibunya.
Dengan perasaan hancur dan sesak, perlahan sang ibu paksakan diri untuk berdiri dan keluar dari kamar untuk menghampiri sang anak, ketika di lihatnya sang anak dengan kondisi penampilan yang kacau, ibu pun tersenyum perih sambil menyeka air mata, agar sang anak tidak melihat air matanya, kemudian berucap," pergilah nak.. kalau kau mau pergi..", tetapi sang anak tetap diam di tempat sambil menahan rasa kesal. Melihat anaknya diam saja, sang ibu menghampiri, kemudian dengan perlahan meraih tangan sang anak."pergilah...." dengan lembut sang ibu berucap. Tetapi tiba-tiba sang anak dengan kasar menarik tangannya dari genggaman sang ibu, sambil berucap kasar,"Ibu memang tidak pernah sayang sama aku..., ibu memang benci sama aku.... ibuu..." ucapan sang anak terhenti, ketika sang ibu dengan tangisan yang tak terbendung, menarik paksa tangan sang anak ke arah pintu rumah. Melihat reaksi ibunya yang marah sembari menangis, membuat sang anak bingung, karena ulahnya yang mungkin sudah terlalu berlebihan menyakiti perasaan sang ibu, hingga sang ibu meneteskan air mata, dengan keadaan bingung sang anak berusaha melepas tarikan tangan ibunya.
Tetapi sebelum genggaman ibu terlepas, dan mulut sang anak belum sempat terucap maaf. Ibu sudah terlebih dahulu menarik dan mendorong anaknya keluar rumah, dan dengan seketika sang ibupun menutup rapat-rapat rumahnya, sembari menangis di balik pintu, karena tidak tega membiarkan sang anak terusir oleh dirinya sendiri. Sedangkan sang anak terdiam kebingungan dengan apa yang telah dia lakukan. sang anak mencoba untuk mengetuk pintu yang tertutup, sambil meneteskan air mata sang anak berucap pelan, "ibu.............. ibu....... maaf ibu...", tangisan sang ibupun semakin berat, mendengar lirihan lisan sang anak. Sang ibupun semakin menangis, ketika setiap anaknya memanggil nama ibu. hingga akhirnya sang ibu terhenti menangis karena tidak lagi mendengar suara sang anak dari balik pintu. Karena kawatir, sang ibu mencoba mengintip di celah-celah pintu, untuk mengetahui apa yang sedang di lakukan anaknya... ternyata dilihatnya sang anak mencoba memberanikan diri pergi dari rumah, tetapi setelah melangkah sejauh 5 meter, sang anak kembali lagi di depan pintu, kemudian hal ini terus terulang sampai 3 kali. Setelah itu sang anak terdiri terdiam, dengan air mata terus terurai. dengan tubuh gemetar, karena perasaan terus berkecamuk, menyesal telah menyakiti perasan ibunya, kemudian perlahan sang anak menurunkan lututnya di depan pintu, sambil menempelkan pipinya yang basah ke dinding pintu. Kemudian berucap,:
"Ibu... buka pintunya bu... maafkan aku ibu... "
"jika engkau tidak mau membuka pintu ini..., "
"pintu siapa lagi yang akan terbuka untukku ibu...."
"ibu.. jika engkau mencabut kasih sayangmu..."
"kemana lagi aku akan mendapat kasih sayang seorang ibu.."
"Ibu... jika engkau tidak memaafkanku..."
"surga mana yang akan menerima anakmu ini bu..."
Mendengar tobat anaknya, sang ibupun bersegera membuka pintu kemudian memeluk anaknya sembari menangis dan berucap,:
"Anakku... sayangku... "
"Siapa yang tidak luluh hatinya ketika mendengar tobatmu.."
"Siapa yang tidak akan membuka pintu rumah untukmu..."
"Siapa yang tidak mau memaafkanmu..."
"Ibu mana yang tega membiarkan anaknya masuk kedalam siksa neraka..."
"maafkanlah ibu.. anakku... jika orang itu adalah ibumu ini..."
Ketika ibunya terdiam, sang anakpun menjawab," tidak ibu... akulah yang seharusnya minta maaf,... akulah anak yang tidak tau diri....., anak yang tidak pernah bersyukur...., tolong maafkan semua kesalahanku bu... aku berjanji tidak akan menjadi anak yang durhaka lagi....", seketika suasana menjadi hening, tangis isak sang ibupun tidak terdengar lagi,"bu....ibu...maafkan anakmu ini ya bu..." ucap lembut sang anak, tetapi ibu tidak menjawab sepatah katapun. dengan pelan sang anak menggoyang tubuh sang ibu,"bu.... ibu.... ibu... ibu...", tiba-tiba saja tubuh sang ibu terjatuh lunglai, dengan sigap sang anak memangku ibunya. terlihat raut wajah ibu yang masih basah dengan air mata, sang anak berusaha mengusap air mata di wajah ibu, tetapi ketika tangan sang anak menyentuh hidung ibu, tidak dirasakan, adanya peredaran udara di sekitar hidung ibunya. dicek ke nadi ibunyapun sudah tidak berdetak lagi.
Menyadari ibunya sudah meninggal dunia sang anak teriak histeris..
"IBUUUU......IBUUUUU....."
"maafkan aku ibu..."
"jangan tinggalkan aku ibu...."
"engkau belum sempat memaafkanku ibuu..."
"kemana lagi aku mencari penggantimu ibu..."
"aku menyesal ibu..."
"Ibuuuu..... Ibuuuu......"
“Cucianmu
sudah ibu cuci, Ni!” Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah.
Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku
sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa
mencuci baju-baju kotorku. ”Ibu tahu, kamu pasti lelah”. Aku hanya bisa
tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah
abad, ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju
semua anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi
karena ibuku punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang
kotor. Tangannya langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak
sedap dipandang.
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Cucianmu
sudah ibu cuci, Ni!” Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah.
Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku
sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa
mencuci baju-baju kotorku. ”Ibu tahu, kamu pasti lelah”. Aku hanya bisa
tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah
abad, ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju
semua anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi
karena ibuku punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang
kotor. Tangannya langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak
sedap dipandang.
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Cucianmu
sudah ibu cuci, Ni!” Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah.
Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku
sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa
mencuci baju-baju kotorku. ”Ibu tahu, kamu pasti lelah”. Aku hanya bisa
tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah
abad, ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju
semua anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi
karena ibuku punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang
kotor. Tangannya langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak
sedap dipandang.
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Cucianmu
sudah ibu cuci, Ni!” Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah.
Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku
sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa
mencuci baju-baju kotorku. ”Ibu tahu, kamu pasti lelah”. Aku hanya bisa
tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah
abad, ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju
semua anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi
karena ibuku punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang
kotor. Tangannya langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak
sedap dipandang.
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Cucianmu
sudah ibu cuci, Ni!” Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah.
Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku
sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa
mencuci baju-baju kotorku. ”Ibu tahu, kamu pasti lelah”. Aku hanya bisa
tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah
abad, ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju
semua anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi
karena ibuku punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang
kotor. Tangannya langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak
sedap dipandang.
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
“Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat” kataku suatu hari. Ibu memandangku, ”Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan”. ”Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari”, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. ”Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi”. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.
Aku ingat sebuah pepatah ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu” . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya “Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok”, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.
“Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil” kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ”Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu” Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin
Untuk Ibunda tercinta, I always love you.
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-bebas/kasih-sayang-ibu.html#sthash.WRbdWurZ.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar